Senin, 30 September 2013

PEMBINAAN AHKLAK DALAM PERSPEKTIF ISLAM



muhammadiqbal8002@yahoo.co.id
Dosen Tetap dan Koordinator Mata Kuliah Pendidikan Agama
Universiats Almuslim

ABSTRAK
Akhlak kata lain dari etika dan moral, yang merupakan keadaan batin seseorang sebagai sumber lahirnya sikap mulia. Akhlak yang baik tercermin dari perilaku yang dapat dikendalikan dan melakukan kebaikan secara ikhlas tanpa mengharaap imbalan. Pembinaan akhlak merupakan upaya untuk menanamkan, mengamalkan dan menghayati nilai-nilai keimanan, ketakwaan dan amal saleh dalam tata kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu dan masyarakat yang berakhlak mulia, merupakan prasyarat bagi berlansungnya pembangunan dalam wujud kehidupan yang damai dan sejahtera di tengah masyarakat, bangsa dan negara

Kata kunci : Pembinaan, Akhlak dan Islam

I.             Pendahuluan
                Perwujudan ahklak dalam kehidupan dapat dilihat dari perilaku manusia sehari-hari. Perilaku manusia, ada yang bersifat baik ada pula yang bersifat buruk. Perilaku yang baik adalah buah dari hati yang baik, dimulai dari pembentukan jati diri, yang erat kaitannya dengan keteguhan menjalankan semua aturan Allah dan Rasul-Nya. Kesetiaan seorang muslim mematuhi semua aturan Allah dan Rasul-Nya, adalah cermin pribadi muslim yang taat, yang mengarahkan kepada pembentukan Akhlakul karimah. Kehidupan yang ditata menurut konsep Islam akan mewujudkan kehidupan yang damai sejahtera, sebagaimana halnya kehidupan alam semesta yang tidak pernah bertabrakan dan kehidupan biologis manusia, tumbuh-tumbuhan dan binatang yang harmonis karena mentaati Sunnatullah. Konsep ini menata hubungan antara khaliq dengan makhluk di atas tatanan akhlak al karimah.
                Ahklak mulia menjadi dasar peradaban nabi Muhammad saw yang digambarkan dalam Al-Quran dalam surat Al-Qalam ayat 4 sebagai khuluqun ‘adziimi. Konsep dasar peraadaban inilah sebagai doktrin peradan manusia yang akan menyebarkan rahmatal lil ‘alamiin (QS. Al-Anbiya: 107). Masyarakat yang berbudi luhur aatau berakhlak mulia itu adalah inti dari masyarakat yang berperadaban. Gambaran peradaban masyarakat yang memilki akhlak luhur, pemaaf, berperasaan halus dan suka berbuat baik sesama tercermin pada kehidupan penduduk madinah sebagaimana dijelaskan Al-Quran dalam Surah Al-Hasyr ayat 9: “Dan orang-orang yang telah menempati kota madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka menugutamakan orang-orang muhajirin, atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung”.

Selasa, 24 September 2013

Pendidkan Pra Nikah



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Pernikahan merupakan bibit pertama dan cikal bakal kehidupan masyarakat, dan aturan yang bersifat alami bagi alam semesta serta sunnatullah untuk menjadikan kehidupan semakin bernilai dan mulia. Ketika Islam menganjurkan kepada laki-laki dan wanita agar memilih jodoh yang baik semata-mata untuk mendapatkan keturunan yang baik dan mulia yang mampu menjadikan pemimpin agama dan umat di masa yang akan datang dan anak shalih yang kita harapkan bersama. (Rasjid, Sulaiman, 2006)
Namun sebelum memikirkan ke arah itu anda harus memilih isteri yang shalihah untuk menjadi pendamping dan pendidik bagi anak-anak anda serta pemegang amanah bagi rumahmu, karena rumah tangga yang Islami menjadi bibit terbentuknya masyarakat yang Islami sekaligus berfungsi sebagai benteng aqidah yang kokoh maka hendaklah seorang muslim membangun benteng yang kokoh lebih dahulu, karena hal itu lebih utama harus diperhatikan.
Para lelaki dianjurkan untuk dapat memilih calon isterinya karena 4 hal, hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah Saw (Al-Bukhari, 2111)
عن ابي هريرة رضي الله عنه قال تنكح المراة لاربع لمالها و لنسبها ولجمالها و لدينها فاظفر بذات الدين تربت يداك (رواه البخاري)
Artinya: Dari Abi Hurairah RA, Dari Nabi SAW bersabda; “ Dinikahi wanita itu karena empat hal: karena hartanya, karena kemulyaannya (kebangsawannya), karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu mencari yang beragama, niscaya akan selamat kedua tanganmu (HR. Bukhari).